Sabtu, 28 Desember 2013

TUGAS ARTIKEL MIKROBIOLOGI

Bakteri Bacillus subtilis, Bakteri Penghasil Antibiotik Basitrasin
       Bacillus subtilis merupakan spesies salah satu bakteri yang masuk kedalam filum Firmicutes dan genus Bacillus. Genus Bacillus bersifat aerob hingga  fakultatif  anaerob. spesies  Bacillus menghasilkan katalase, yang dapat menjelaskan perbedaan dalam kelangsungan  hidup. berbagai spesies dari genus ini diklasifikasikan ke dalam kelompok berdasarkan  morfologi sel, dengan menggunakan khususnya bentuk endospora dan lokasinya.
       Bacillus subtilis ini awalnya bernama Vibro subtilis oleh Christian Gottfried Ehrenberg pada tahun 1835. Kemudian nama Bacillus subtilis dikenalkan oleh Ferdinand Cohn pada 1872. B. subtilis telah digunakan sepanjang tahun 1950 sebagai alternatif dari obat karena efek immunostimulatory sel dari masalah, yang pada pencernaan telah ditemukan secara signifikan untuk kekebalan aktivasi antibodi spesifik GM, IgG, dan Iga keluarnya. bakteri ini dipasarkan diseluruh Amerika dan Eropa dari 1946 sebagai immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan dari penyakit urinary tract seperti Rotavirus dan Shigella, tetapi ditolak popularitasnya setelah pengenalan konsumen antibiotik murah walaupun kurang menyebabkan reaksi alergi kesempatan yang cukup rendah dan racun normal flora usus.
Karakteristik dari bakteri B. Subtilis dapat dilihat pada tabel berikut :
Karakter
Bacillus Subtilis
Bentuk
Batang (tebal maupun tipis), rantai maupun tunggal
Gram
Positif
Sumber
tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi
Berdasarkan spora
Bakteri penghasil endospora
Respirasi
Aerob obligat
Pergerakan
Motil dengan adanya flagella
Suhu Optimum Pertumbuhan
25-350C
pH Optimum Pertumbuhan
7-8
Katalase
Positif




Gambar Bakteri Bacillus subtilis

Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut
Kingdom          :Bacteria
Phylum             :Firmicutes
Class                :Bacilli
Order               :Bacillales
Family              :Bacillaceae
Genus              :Bacillus
Species             : Bacillus Subtilis


         Basitrasin adalah campuran peptide siklik yang pertama kali diperoleh dari Bacillus subtilis Galur Tracy pada tahun 1943. Basitrasin merupakan antibiotik yang bersifat bakterisid (dapat membunuh bakteri). Basitrasin adalah antibiotika polipeptida topikan yang berasal dari isolasi strain I Bacillus subtilis, yang dikultur dari penderita dengan fraktur compound yang terkontaminasi tanah. (FI IV : 1995) Basi ini diturunkan dari Bacillus, dan trasin berasal dari penderita yang mengalami fraktur compound (Tracy). Basitrasin adalah antibiotika polipeptida sikleik dengan komponen multipel (A,B dan C). Basitrasi A adalah komponen utama dari produk komersial dan yang sering digunakan sebagai garam zinc. Basitrasin menggangu sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat atau menghambat. Defosforilasi suatu ikatan membran lipid pirofosfat, pada kokus garam possitif seperti stafilokokus dan strepkokus. Kebanyakan organisme gram negatif dan jamur resisten terhadap antiotik ini. Sediaan tersedia dalam salep basitrasin dan sebagai zinc, mengandung 400 samapi 500 per unit.  (FUB II : 2001)

Gambar struktur kimia antibiotik basitrasin

Basitrasin aktif terhadap mikroorganisme gram positif. Basitrasin menghambat pembentukan dinding sel dengan mengganggu defosforilasi dalam siklus karier lipid yang memindahkan subunit peptidoglikan ke dinding sel yang sedang bertumbuh. Tidak terdapat resistensi –silang antara basitrasin dan obat  antimikroba lainnya. Basitrasin bersifat sangat nefrotoksik jika diberikan secara sistemik sehingga digunakan secara topical. Absorpsi basitrasin buruk. Pemberian topical menghasilkan aktivitas antibakteri local tanpa aktivitas sistemis. ( Katzung, Bertram G :  2010 ) 

Antibiotik Basitrasin ini dihasilkan oleh strain tertentu B. sublitis dan bersifat bakteriosid terhadap kuman-kuman gram positif dan Neisseria. Basitrasin tidak aktif terhadap kuman gram negatif lainnya dan beberapa strain Staphylococcus. Obat ini sekarang hanya digunakan secaratopikal untuk berbagai infeksi kulit dan mata karena pada penederita sistemikbersifat nefrotoksik. Reaksi alergi jarang terjadi pada gangguan topikal. Salep mata yang mengandung basitrasin efektif untuk mencegah oftalmia neonatorum karena ponore Basitrasin, 500 unit/ g dalam vehikulum salep (sering digabung dalam polimiksin atau neomisin), diindikasikan untuk menekan flora bakteri campuran pada lesi permukaan kulit, pada luka, atau pada membrane mukosa. Larutan basitrasin yang mengandung 100-200 unit/mL dalam saline dapat digunakan untuk irigasi sendi, luka, atau rongga pleura.  ( Katzung, Bertram G :  2010 )


Gambar produk antibiotik basitrasin

Mekanisme kerja antibiotik basitrasin adalah sebagai berikut :
1. Menghambat daur ulang pembawa (carrier) yang mengangkut prekusor dinding sel melintasi membran plasma.
2.  Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mencegah transfer mukopeptida ke dalam dinding sel.
3. Antibiotik yang merusak dinding sel mikroba dengan menghambat sintesis ensim atau inaktivasi ensim, sehingga menyebabkan hilangnya viabilitas dan sering menyebabkan sel lisis. Antibiotik ini menghambat sintesis dinding sel terutama dengan mengganggu sintesis peptidoglikan. 

 Gambar mekanisme kerja antibiotik basitrasin


DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM, 1979. Farmakope Edisi III. Departemen Kesehatan Indonesia. Jakarta
Ditjen POM, 1995. Farmakope Edisi IV. Departemen Kesehatan Indonesia. Jakarta
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Katzung, Bertram G.  2010. Farmakologi Dasar&Klinik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGCPelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press. Jakarta.